Tradisi Jimpitan Beras Kembali Dihidupkan di Temanggung
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Tradisi jimpitan beras yang sudah lama terkubur, saat ini mulai dihidupkam kembali di Dusun Ngumpul Desa Kedungumpul Kecamatan Kandangan. Dengan kembali melaksanakan jimpitan beras Rumah Zakat bisa semakin meningkatkan ketahanan pangan ditengah pandemi Virus Corona (Covid-19) ini. Fasilitator Rumah Zakat Anantiyo Widodo mengatakan, ide untuk kembali menghidupkan jimpitan ini agar masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong dalam menghadapi pandemi ini. \"Ini budaya dan tradisi yang adi luhung, dengan kembali menghidupkan tradisi ini bisa semakin meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat,\" harapnya. Dijelaskan, jimpitan itu sendiri dilakukan oleh anggota Karang Taruna Dusun Ngumpul yang tergabung dalam relawan jimpitan Rumah Zakat. \"Secara bergiliran mereka berkeliling untuk mengambil beras jimpitan dari rumah ke rumah,\" ungkapnya. Baca Juga Penjemputan 3 Orang Positif Corona di Kabupaten Magelang Sempat Diisukan Sebagai Penculikan Menurutnya, upaya budaya jimpitan tersebut kembali dibangkitkan untuk menjaga ketahanan pangan yang ada di selama pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui pandemi Covid-19 tersebut mengakibatkan dampak ekonomi, sosial dan kesehatan. \"Dampaknya sangat luar biasa, sebagian besar masyarakat terkena. Desa mempunyai sistem pengaman pangan sejak lama berupa lumbung padi dan jimpitan beras. Hal ini harus dikuatkan kembali untuk menjaga ketahanan pangan di desa,\" jelasnya. Ia mengatakan, setelah terkumpul, jimpitan tersebut nantinya akan disalurkan kepada sejumlah warga yang memang membutuhkan. \"Beras yang terkumpul melalui program jimpitan ini kemudian dibagikan ke warga yang membutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ketua RT,\" jelasnya. Kepala Dusun Ngumpul, Muntaha menambahkan, bahwa program yang diinisiasi oleh Rumah Zakat memang disambut baik oleh ketua RW dan para ketua RT serta tokoh di dusunnya. Program ini diakuinya menjadi cara terbaik untuk melibatkan seluruh masyarakat dalam menghadapi pandemi. \"Beras satu sendok nampaknya tidak terasa berkurang saat disisihkan, namun menjadi cukup banyak ketika terkumpul untuk bisa disalurkan kepada sesama,\" tuturnya. Dirinya juga berharap agar apa yang telah dilakukan oleh para anggota Karang Taruna Dusun Ngumpul dan Rumah Zakat tersebut dapat meringankan masyarakatnya. \"Bisa semakin meringankan beban masyarakat, terutama bagi warga yang benar-benar terdampak Covid-19,\" katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: